Selasa, 09 Agustus 2022

Percakapan Kolosal

penulis tanpa nama: "heiii sang kelana apa lagi yang kau kan persalahkan?? waktu?? momentum?? atau masa lalu?? sudah cukup hai sang kelana!! ini semua hanya untuk menutupi ketakutanmu.. lantas alasan apa lagi yang akan kau gunakan hai sang kelana??"

sang kelana: "kau tak sepenuhnya benar sang penulis tanpa nama.. aku memang ketakutan.. aku ketakutan akan menyakiti orang lain.. goresan luka lama itu membuatku menjadi pengecut... aku takut teramat takut.. apakah ketakutanku ini sebuah kesalahan hai sang penulis tanpa nama??"

penulis tanpa nama: "kau salah teramat salah!! sudah banyak hati yang kau permainkan sejak luka itu ada dirongga jiwamu.. sudah banyak kesempatan yang kau lewatkan begitu saja akibat dari ketakutanmu.. kau tak akan bisa maju kalau kau tidak mengalahkan ketakutanmu sendiri!!! camkam itu hai sang kelana.."

sang kelana:.... *termenung
"aku hanya tidak ingin menyakiti orang lain.. hanya...."

penulis tanpa nama: "cukup dengan semua alasan dan kebohonganmu hai sang kelana!!! kau itu sekarang tak lebih dari seekor katak dalam tempurung yang sudah koyak.. yang tak sanggup lagi menahan kebohonganmu tuk sekedar menutupi ketakutanmu.. aku tau semua ketakutanmu, ya semuanya!!! sekarang kalahkan ketakutanmu atau mati dalam keterasingan!!"

sang kelana:.......... *makin termenung dalam renungan malam

Sabtu, 25 Maret 2017

Malam 2

Saat malam menjelma
Sunyi menyeruak hembuskan kesendirian
Dalam iringan senandung sang malam

Rinai hujan menambah derita sang kelana
Nikmati dan resapi semua sensasi
Hingga dingin merasuk kerongga hati

Malam kian tinggi
Melambungkan niat tulus ubi
Membawa sebuah asa
Yang pudar dalam putaran sang waktu

Sang rembulan menuju peraduan
Makin membuat larut dalam kesunyian
Tinggalkan sebuah kenangan
Yang hancur sejurus kemudian

Sang penguasa malam lengser diri dari tahtanya
Mengajak 'tuk berfikir dalam lamunan
Rasa ini hendak dibawa kemana?

Senin, 29 Agustus 2016

Kala

Dalam denting kala senja yang mengiringi datangnya malam
Takala malam kian dalam membawa rasa sendu dalam peraduan
Terlelap pada bisik lembut angin rindu
Renung dalam damainya sunyi
Terhanyut lepas karena sepi

Dan kini aku, sang kelana dalam hanyut kalam rindu
Terbuai rasa senandung kasih
Rindu jadi batasnya, maka manis tak jadi cuka

Sabtu, 23 Juli 2016

hanya kalimat yang tak bermakna

kesunyian malam yang membawaku terbang menuju kealam kenangan
kesendirian yang mengajakku pergi meninggalkan semua harapan
kesedihan yang membuatku membenci semua keadaan
ketakutan yang menjatuhkanku kejurang kegagalan
kehidupan yang mengharuskanku mengambil sebuah keputusan
kebimbangan yang membuatku melupakan segalanya
kesulitan yang membuatku berdiam tanpa suara
kegilaan yang mengajakku tuk menertawakan dunia
kekecewaan yang membuatku menangisi semua yang ada
kemunafikan yang membuatku membohongi semua
kegalauan yang membuatku terdiam

Senin, 04 Juli 2016

malam 1

ini tentang hari dimana akar masuk ke dalam tanah 'tuk memekarkan bunga-bunga indah diatas sana
takala rinai air langit yang turun masih menemani sang malam dengan segala kesunyiannya
mengajak sang kelana hanyut didalamnya
menggiring sukma ke alam nirwana
bagai candu akan rindu

sang kelana kian larut dalam rayuan sang malam,terbuai dalam kabut tipis kerinduan dalam kenangan
ketika malam memberikan kekuatan ajaibnya pada sang kelana yang berbalut senyap
sebuah kemesraan yang personal..
sebuah keintiman yang personal..

saat itu lah, sang malam memberikan 5 dimensi yang berbeda pada sang kelana
ruang, waktu, pikiran, perasaan, dan hati

dan dengan sangat elegan,
sang malam memberikan cara dan waktu pada sang kelana 'tuk bermesraan dengan
 SANG PENGUASA DALAM SEPI

Sabtu, 28 Mei 2016

Masa?

mengalir dalam sebuah entitas masa paralel, takala ruang menjadi bias
memunculkan ambiguitas paradigma masa yang ada.
lalu benarkah kita bersama??
apa mungkin kita dalam ruang yang sama tapi dalam lingkup waktu  yang berbeda??
benarkah masa berjalan konstan?
benarkah kecepatan masa itu relatif pada apa yang dikehendaki-Nya?

entahlah~~~
tapi yang ku tahu bahwa masa itu tetap bergerak maju tanpa pernah sekalipun bergerak mundur.

Kamis, 19 Mei 2016

awal mula

ini tentang aku, rasaku 

dan elegi angin malam

ini semua dimulai disini